🦊 Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq Arab
BerandaTimelineNU Pilihan Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamit Tharieq, Penutup Salam Khas Nahdlatul Ulama ditunjukkannya dengan menulis dan menerjemahkan kitab-kitab yang kebanyakan ditulis dengan bahasa Jawa dalam tulisan Arab pegon. Terbilang lebih dari 20 kitab yang telah ditulisnya, meliputi bidang akidah, sejarah Islam, syari'ah, ke-NU-an
Inilah kata sambutan saya selaku tuan rumah Akhirul Kalam Usikum Wanafsin Bitaqwallah Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq Fastabiqul Khoirot. Berikut adalah contoh kata sambutan tuan rumah yang mudah dihafal. Kata sambutan tuan rumah. Contoh kata sambutan acara. Berikut susunan redaksi sambutan sebagai tuan rumah.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamith Thariq Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Mengetahui, Ketua Pj. Ketua Panitia Konferensi Anak Cabang PAC. GP. Ansor Kecamatan Trawas. SUPRIYADI M. SYAMSUL ARIFIN. Anda mungkin juga menyukai. 001 MUSPIKA. 001 MUSPIKA. Abdul Aziz At-Trawasiy. PANITIA HARLAH GP ANSOR KE.docx
. PENCIPTA PENUTUP SALAM KH. Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah, Pencipta Penutup Salam Khas NU IAINUonline – Aktifis Nahdlatul Ulama NU baik struktural maupun badan otonom bamom nya, selalu menutup pidato dan surat resmi dengan kalimat “Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq” sebelum salam. Sebenarnya apa dan siapa pencipta salam kebanggaan yang terkesan sulit diucapkan tersebut? Bacaan penutup salam tersebut memang selama ini dikenal khas diucapkan oleh kalangan NU. Sementara biasanya Muhammadiyah sering menggunakan kata penutup “Wabillahi taufiq wal hidayah” atau “Nasrum minallahi wa fathun qariib” Seperti diketahui, Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq merupakan kalimat penutup pidato dan surat-menyurat khas warga NU sebelum salam penutupan. Arti harfiahnya kurang lebih “Allah adalah Dzat yang memberi petunjuk ke jalan yang selurus-lurusnya”. Istilah ini diciptakan oleh KH. Ahmad Abdul Hamid dari Kendal, Jawa Tengah. Sebelum menciptakan kalimat Wallahul muwaffiq ila aqwamit-thariiq, Kiai Ahmad telah menciptakan istilah “Billahit taufiq wal-hidayah”. Namun karena kalimat tersebut kemudian digunakan oleh hampir semua kalangan umat Islam, sehingga Kiai Ahmad merasa kekhasan untuk orang NU tidak ada lagi. Untuk itu diciptakan istilah baru, yakni Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariiq yang dirasakan cukup sulit ditirukan oleh orang non-NU. KH. Ahmad Abdul Hamid adalah salah satu ulama kharismatik di Jawa Tengah. Ia merupakan pengasuh Pondok Pesantren al-Hidayah dan Imam Masjid Besar Kendal. Karena peran dan ketokohannya, masyarakat Kendal menyebutnya sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”. Sumber PWNU Jawa Timur /NU online Editor Sri Wiyono Navigasi pos
wallahul muwafiq ila aqwamith thariq arab